1. Sepanjang persalinan, petugas obstetri yang berpengalaman harus selalu mendampingi wanita yang bersangkutan. Biasanya dilakukan pemantauan elektronik eksternal kontinu atau, apabila selaput ketuban sudah pecah dan serviks membuka, evaluasi kedua janin dengan pemantauan elektronik internal dan eksternal dilakukan secara bersamaan
2. Produk-produk transfusi darah harus sudah disiapkan
3. Harus dipasang sistem intravena yang mampu menyalurkan cairan dengan cepat. Apabila tidak terjadi perdarahan atau gangguan metabolik selama persalinan, wanita yang bersangkutan mendapat larutan Ringer laktat dan dekstrosa dengan kecepatan 60 sampai 120 ml/jam
4. Ampisilin 2 g diberikan secara intravena setiap 6 jam untuk mencegah infeksi Streptococcus grup B pada neonatus apabila didiagnosis persalinan preterm
5. Harus hadir seorang ahli kebidanan yang terampil melakukan identifikasi bagian-bagian janin intrauterus dan manipulasi janin intrauterus
6. Apabila mungkin, di ruang bersalin disiapkan mesin ultrasonografi untuk mempermudah evaluasi posisi dan status kembar kedua setelah kembar pertama lahir
7. Harus disiapkan seorang anestesiolog yang berpengalaman seandainya diperlukan manipulasi intrauterus atau seksio sesarea
8. Untuk masing-masing janin, disiapkan dua orang petugas—salah satunya harus terampil dalam resusitasi dan perawatan neonatus—yang sudah diberi tahu mengenai kasus bersangkutan.
9. Kamar bersalin harus cukup luas sehingga semua anggota tim dapat bekerja dengan efektif. Selain itu, kamar ini harus memiliki peralatan lengkap untuk menangani semua kemungkinan penyulit pada ibu plus resusitasi dan pemeliharaan masing-masing bayi.
0 komentar:
Posting Komentar