DIAGNOSIS JANIN MULTIPEL

Meluasnya penggunaan pencitraan ultrasonografik telah sangat mengurangi insidensi tidak terdeteksinya gestasi kembar sebelum persalinan.
ULTRASONOGRAFI.  Dengan pemeriksaan ultrasonografi yang cermat, kantung gestasional yang terpisah pada kehamilan kembar dapat diidentifikasi sangat dini (Gbr. 30-11). Kemudian, identifikasi masing-masing kepala janin harus dilakukan dalam dua bidang tegak lurus sehingga tidak terjadi kesalahan menyangka badan janin sebagai kepala janin kedua. Idealnya, harus terlihat dua kepala janin atau dua abdomen dalam bidang yang sama, untuk menghindari pemindaian janin yang sama dua kali dan menyimpulkannya sebagai kembar. Pemindaian sonografik seyogyanya dapat mendeteksi semua jenis kembar. Bahkan, salah satu alasan yang mendukung penggunaan ultrasonografi sebagai pemeriksaan penapis rutin adalah untuk mendeteksi janin multipel lebih dini (Bab 41, h. ???). Dalam the Routine Antenatal Diagnostic Imaging and Ultrasound Study (RADIUS), LeFevre dan rekan (1993) membagi secara acak 7617 wanita untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi pada kehamilan 18 sampai 20 minggu dan diulang pada 31 sampai 35 minggu. Sebanyak 7534 wanita hamil lainnya diacak untuk menjalani pemindaian ultrasonografik hanya apabila diindikasikan secara klinis. Hampir semua gestasi multipel (99 persen) didiagnosis sebelum 26 minggu apabila dilakukan pemeriksaan ultrasonografi rutin dibandingkan dengan 62 persen pada wanita yang diperiksa hanya atas indikasi spesifik. Pada kelompok wanita yang terakhir ini, total 87 persen gestasi multipel akhirnya didiagnosis secara sonografis sebelum persalinan. Gestasi multipel dengan ordo yang lebih tinggi lebih sulit dievaluasi. Bahkan pada trimester pertama kita mungkin sulit menentukan jumlah pasti janin dan posisi mereka, yang merupakan hal penting untuk melakukan reduksi kehamilan nonselektif dan esensial untuk terminasi selektif (dibahas kemudian).<

0 komentar:

Posting Komentar

POPULAR LINK