Magann dan rekan (1995b), dengan menggunakan teknik pengenceran zat warna, mengukur volume cairan amnion di masing-masing kantung terhadap 47 gestasi kembar nonkomplikata pada usia gestasi antara 27 dan 38 minggu. Rata-rata volume cairan amnion per kantung kembar adalah 877 ml, serupa dengan yang dilaporkan untuk janin tunggal. Rentang normal untuk satu janin adalah 215 sampai 2500 ml. Hasil-hasil ini mengisyaratkan bahwa apabila digabung, gestasi kembar diamnionik memiliki cairan amnion dua kali lipat dibandingkan dengan janin tunggal.
Pengukuran volume cairan amnion pada gestasi multipel mungkin sulit dilakukan. Sebagian dokter mengukur kantung vertikal terdalam dari masing-masing kantung, atau mengukur cairan secara subyektif. Apabila kantung terletak berdampingan—bukan bertumpuk—maka pengukuran indeks cairan amnion/ ICA (amniotic fluid index, AFI) mungkin bermanfaat. Porter dan rekan (1996) menjelaskan suatu protokol untuk mengukur AFI pada kembar dan menyajikan angka-angka normalnya. Seperti pada janin tunggal, dilakukan pengukuran kantung vertikal terdalam di masing-masing kuadran, tanpa memandang letak membran pembatas. AFI yang kurang dari 8 cm (di bawah persentil ke-5) dan lebih dari 24 cm (di atas persentil ke-95) dianggap abnormal pada semua usia gestasi dari 28 sampai 40 minggu. Apabila AFI keseluruhan abnormal, maka dokter yang melakukan pemeriksaan USG harus menentukan kantung mana yang menjadi penyebab dan berusaha menentukan derajat kelainannya. Seringkali diperlukan penilaian subyektif, dan hal ini tidak selalu akurat. Magann dan rekan (1995a) melaporkan bahwa oligohidramnion—yang didefinisikan sebagai jumlah cairan amnion kurang dari 500 ml, pada kehamilan kembar kurang dapat dideteksi oleh metode sonografik manapun.
0 komentar:
Posting Komentar